BAB III
SIPROFLOKSASIN
Antibiotik fluorokuinolon (kuinolon) pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960. Kuinolon yang pertama, yaitu asam nalidiksat memiliki keterbatasan oleh karena aktivitas intrinsik yang rendah dan cepatnya terjadi resistensi. Penambahan fluor pada molekul kuinolon menghasilkan fluorokuinolon - pertama kali diperkenalkan sebagai siprofloksasin pada 1987 – yang memiliki spektrum lebih luas terhadap bakteri gram negatif, namun aktivitas terhadap gram positif lemah, terutama terhadap Streptococcus pneumoniae.3
III.1. Deskripsi
Siprofloksasin hidroklorida dibuat dalam bentuk tablet dan suspensi, merupakan antimikroba sintetik berspektrum luas. Nama kimianya adalah garam monohidroklorida monohidrat dari 1-siklopropil-6-fluoro-1, 2-dihidro-4-oksi-7-(1-piperazinil)-3-asam kuinolinkarboksilat., dengan berat molekul 385,8 . Formula empirisnya adalah C17H18FN3O3●HCl●H2O. Struktur kimia siprofloksasin adalah sebagai berikut :14
III.2. Farmakokinetik
A. Absorpsi
Siprofloksasin oral diserap dengan baik melalui saluran cerna. Bioavailabilitas absolut adalah sekitar 70%, tanpa kehilangan yang bermakna dari metabolisme fase pertama. Berikut ini adalah konsentrasi serum maksimal dan area di bawah kurva (area under the curve, AUC) dari siprofloksasin yang diberikan pada dosis 250 ~ 1000 mg.
Tabel 1. Konsentrasi serum maksimum dan area di bawah kurva dari siprofloksasin14
Dosis (mg)
Konsentrasi serum maksimal (ug/mL)
Area di bawah kurva
(mg.hr/mL)
250
1.2
4.8
500
2.4
11.6
750
4.3
20.2
1000
5.4
30.0
Konsentrasi serum maksimal dicapai 1 sampai 2 jam setelah dosis oral. Konsentrasi rata-rata 12 jam setelah dosis 250, 500 dan 750 mg adalah 0,1; 0,2 dan 0,4 mg/mL.14
B. Distribusi
Ikatan siprofloksasin terhadap protein serum adalah 20-40% sehingga tidak cukup untuk menyebabkan interaksi ikatan protein yang bermakna dengan obat lain.
Setelah administrasi oral, siprofloksasin didistribusikan ke seluruh tubuh. Konsentrasi jaringan seringkali melebihi konsentrasi serum, terutama di jaringan genital, termasuk prostat. Siprofloksasin ditemukan dalam bentuk aktif di saliva, sekret nasal dan bronkus, mukosa sinus, sputum cairan gelembung kulit, limfe, cairan peritoneal, empedu dan jaringan prostat.14,15 Siprofloksasin juga dideteksi di paru-paru, kulit, jaringan lemak, otot, kartilago dan tulang. Obat ini berdifusi ke cairan serebro spinal, namun konsentrasi di CSS adalah kurang dari 10% konsentrasi serum puncak. Siprofloksasin juga ditemukan pada konsentrasi rendah di aqueous humor dan vitreus humor.13
C. Metabolisme
Empat metabolit siprofloksasin yang memiliki aktivitas antimikrobial yang lebih rendah dari siprofloksasin bentuk asli telah diidentifikasi di urin manusia sebesar 15% dari dosis oral. 14
D. Ekskresi
Waktu paruh eliminasi serum pada subjek dengan fungsi ginjal normal adalah sekitar 4 jam. Sebesar 40-50% dari dosis yang diminum akan diekskresikan melalui urin dalam bentuk awal sebagai obat yang belum diubah. Ekskresi siprofloksasin melalui urin akan lengkap setelah 24 jam . Dalam urin semua fluorokuinolon mencapai kadar yang melampaui konsentrasi hambat minimal (KHM) untuk kebanyakan kuman patogen selama minimal 12 jam.14 Klirens ginjal dari siprofloksasin, yaitu sekitar 300 mL/menit, melebihi laju filtrasi glomerulus yang sebesar 120 mL/menit. Oleh karena itu, sekresi tubular aktif memainkan peran penting dalam eliminasi obat ini. Pemberian siprofloksasin bersama probenesid berakibat pada penurunan 50% klirens renal siprofloksasin dan peningkatan 50% pada konsentrasi sistemik.14
III.3. Interaksi Obat
Siprofloksasin sediaan tablet bila diberikan bersama makanan, akan mengalami terjadi keterlambatan absorpsi, sehingga konsentrasi puncak baru akan dicapai 2 jam setelah pemberian. Pada siprofloksasin sediaan suspensi, tidak terjadi keterlambatan absorpsi bila diberikan bersama makanan sehingga konsentrasi puncak dicapai dalam 1 jam. Bila diberikan bersama dengan antasid yang mengandung magnesium hidroksida atau aluminium hidroksida dapat mengurangi bioavailabilitas siprofloksasin secara bermakna.11
www.yanmedik-depkes.net/.../Penggunaan%20Siprofloksasin%20di%20Indonesia.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar