Sabtu, 13 Juni 2009

Bayam Bisa Mengurangi Risiko Radang Usus

Ditulis oleh Soetrisno pada 04-07-2008
dalam www.chem-is-try.org

Sayuran yang kaya akan nitrat, seperti bayam, bisa membantu melindungi dari radang usus/lambung berkat keberadaan bakteri di dalam mulut. Hal ini diungkap oleh penelitian seorang ilmuwan Swedia. Temuan ini meragukan pendapat-pendapat sebelumnya bahwa makanan yang kaya nitrat bisa memiliki risiko kesehatan.

Joel Petersson dianugerahi gelar PhD oleh Universitas Uppsala karena penelitian ini, dimana dia menunjukkan bahwa mencit yang memakan diet kaya nitrat memiliki lapisan mukus lebih tebal pada lambung, sehingga melindunginya dari asam hidroklorat yang terdapat dalam asam lambung dan mengurangi risiko radang usus/lambung.

Petersson menemukan bahwa bakteri mulut memegang peranan penting dalam proses ini. Nitrat-nitrat pada makanan diserap dalam usus dan memasuki aliran darah. Dari sini nitrat-nitrat tersebut masuk ke dalam saliva tetapi direduksi menjadi nitrit oleh bakteri mulut. Setelah tertelan, nitrit-nitrit tersebut direduksi menjadi oksida nitrat oleh asam lambung. Oksida nitrat, sebuah molekul pensinyalan penting, memicu peningkatan aliran darah ke lambung, sehingga membantu memperbaharui dan mempertebal lapisan mukus.

Ketika Petersson memberikan obat kumur antibakteri kepada mencit untuk membunuh bakteri mulut, dia menemukan bahwa mencit-mencit tersebut lebih rentan terhadap radang usus. Dia menyebutkan bahwa orang yang menggunakan obat-obat kumur seperti ini secara teratur bisa berisiko, khususnya jika mereka juga sering memakai obat penghilang nyeri nonsteroid seperti aspirin yang juga bisa merusak lapisan dinding lambung. “Ada cara lain yang jauh lebih aman untuk menghambat produksi senyawa yang menimbulkan nafas tidak sedap dalam mulut,” ungkapnya.

Sekitar 60 sampai 80 persen nitrat yang dikonsumsi pada diet normal orang-orang Barat berasal dari sayuran, dengan gula bit, seledri dan bayam yang mengandung kadar nitrat tinggi, antara 1-3g per kilo.

Penelitian-penelitian di tahun 1970an menyebutkan ada hubungan antara kadar nitrat yang tinggi dalam air minum dengan kanker lambung dan metaemoglobinemia. “Selama ini kita telah menghabiskan banyak dana untuk mencoba mengurangi kadar nitrat dalam air minum sementara tidak ada bukti nyata yang menunjukkan bahwa keberadaan nitrat ini berbahaya bagi manusia. Kalaupun anda memakan banyak nitrat, maka itu tidak jadi masalah, nitrat-nitrat tersebut akan keluar bersama urin,” kata Petersson.

Nigel ‘Ben’ Benjamin, yang sekarang menjadi konsultan penyakit akut di Istitut Kedokteran Peninsula, Plymouth, Inggris, menemukan mekanisme protektif berbeda untuk nitrat pada tahun 1990an. Dia menunjukkan bahwa kombinasi oksida nitrat dan asam nitrat mengontrol pertumbuhan bakteri berbahaya seperti salmonella dalam usus. “Penelitian Petersson telah menunjukkan efek ini pada hewan dan saya menduga bahwa hal yang sama juga terjadi pada lambung manusia,” kata Benjamin. “Ini adalah penelitian yang menarik dan bisa dijadikan alasan pendukung untuk memakan diet yang mengandung banyak sayuran segar.”

Disadur dari: http://www.rsc.org/chemistryworld/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar